fbpx

Mengenal Ibnu Al-Nafis ; Bapak Fisiologi Sirkulasi

Nama lengkapnya adalah Ala al-Din Abu al-Hassan Ali bin Abi-Hazm al-Qarshi al-Dimashqi, dan dia biasa disebut sebagai Ibn al-Nafis, ia juga mempunyai nama panggilan lain, yaitu The Second Avicenna (Ibnu Sina Kedua).

Ia lahir di Damaskus pada tahun 1213. Dia menghafal Quran, belajar membaca dan menulis, dan mempelajari yurisprudensi, Hadits, dan bahasa Arab.

Dunia kedokteran modern menyebutnya sebagai ahli fisiologi terhebat di era keemasan Islam pada abad ke-13 M. Dialah dokter pertama di muka bumi yang mampu merumuskan dasar-dasar sirkulasi lewat temuannya tentang sirkulasi dalam paru-paru, sirkulasi jantung, dan kapiler. Sebuah pencapaian yang prestisius dan luar biasa itu ditorehkan seorang dokter Muslim bernama Ibnu Al-Nafis.

Jejak prestasi yang ditorehkan Al-Nafis dalam bidang kedokteran khususnya ilmu fisologi pada era kejayaan Islam itu baru terungkap pada abad ke-20.

Ketika berusia 29 tahun, dia mempublikasikan karyanya yang paling penting, The Commentary on Anatomy di Canon Avicenna, yang mencakup pandangannya pada sirkulasi paru dan jantung.

Salah satu dari hasil pengamatannya adalah penemuan dua pembuluh darah di dalam tubuh manusia, yaitu pembuluh darah arteri dan pembuluh darah vena. Sekarang ini, telah dikenal empat macam pembuluh darah.

Kontribusi Al-Nafis dalam dunia kedokteran tak hanya di bidang fisiologi. Ia juga dikenal sebagai dokter yang menyokong kedokteran ekperimental, postmortem otopsi, serta bedah manusia. Sejarah juga mencatat Al-Nafis sebagai dokter pertama yang menjelaskan konsep metabolisme

Leave a Replay

WhatsApp Hubungi Kami