Peran Cemerlang Utsmani Atas Metode Vaksinasi Wabah

 Jauh sebelum Wabah Hitam melanda Eropa dan kawasan Mediterania, penduduk dunia sudah takut akan wabah cacar. Berbagai manuskrip kuno telah mencatat ihwal wabah ini. Bahkan, para peneliti modern menemukan, mumi Firaun Ramses V (meninggal 1160 SM) menunjukkan adanya tanda-tanda cacar.

Cacar dipicu infeksi virus. Uniknya, manusia adalah satu-satunya inang alami virus tersebut. Penularan cacar dapat melalui kontak langsung maupun tak langsung. Kini, cacar dapat dicegah melalui vaksinasi. Ternyata, masyarakat pada masa Utsmaniyah atau Ottoman merupakan yang pertama kali merintis vaksinasi cacar jauh sebelum Eropa dan Amerika mengembangkannya.

Hal ini diuraikan Gulten Dinc dan Yesim Isil Ulman dalam artikel pada Vaccine bertajuk The Introduction of Variolation ‘A La Tur ca’ to the West by Lady Mary Montagu and Turkey’s Contribution to This (2007). Dinc dan Ulman menjelaskan, konsep kekebalan buatan sudah dikenal manusia sejak lama.

Dinc dan Ulman mengatakan, teknik membuat kekebalan tubuh pada masa Utsmaniyah dikenal dengan istilah variolasi (variolation). Teknik variolasi pada dasarnya mengumpulkan serpihan-serpihan kulit yang telah terinfeksi cacar, untuk kemudian diberikan kepada orang yang normal. Tujuannya agar si resipien dapat kebal cacar. Variolasi pertama kali diperkenalkan orang-orang Turki Seljuk.

Suku bangsa itu mulai menguasai Anatolia (kini negara Turki) sejak abad ke- 11 atau sebelum munculnya Kesultanan Utsmaniyah/Ottoman. Orang Seljuk yang ahli variolasi diketahui mempraktikkan metode ini dalam upacara adat tiap musim gugur. Suatu manuskrip menggambarkan bagaimana seorang pria melakukan variolasi terhadap enam anak di Istanbul.

Sumber: Islam Diggest/Republika

Leave a Replay

WhatsApp Hubungi Kami